Kenali Ciri-Ciri, Penyebab, dan Penanggulangan DIsleksia

Disleksia merupakan gangguan belajar / learning disorder dimana penderitanya mengalami gangguan membaca, menulis, mengeja kata-kata. Penderita disleksia juga memiliki kesulitan memproses informasi yang disampaikan orang lain sekaligus menginformasikan kembali kepada orang lain. Hal yang perlu diingat bahwa disleksia bukanlah penyakit, melainkan gangguan yang tidak bisa disembuhkan. Namun tidak bisa disembuhkan bukan berarti kita harus menjauhi orang dengan disleksia, malahan kita harus merangkulnya agar mereka dapat hidup dengan baik secara berkualitas.
Penyebab Disleksia
Berdasarkan penelitian kedokteran, disleksia disebabkan oleh gangguan syaraf pada bagian otak yang bertanggungjawab atas proses input bahasa. Gangguan tersebut menyebabkan penderitanya memiliki kesulitan dalam belajar. Beberapa faktor yang dituding dapat menyebabkan disleksia adalah paparan nikotin, alcohol, narkotika dan bawaan genetika dari orangtua.
Kesulitan orang dengan disleksia memproses kata-kata kira-kira dapat diibaratkan seperti ini. Kita tahu bahwa manusia terlahir tanpa bisa membaca dan memang perlu belajar membaca. Lama-kelamaan otak kita akan terbiasa memproses kata-kata sehingga kita dapat membaca secara otomatis tanpa usaha yang berarti. Namun beda ceritanya pada orang dengan disleksia, untuk membaca kalimat diperlukan usaha keras karena mereka harus mengeja satu-per satu kata secara manual yang tentu saja melelahkan.
Tanda-Tanda Orang dengan Disleksia
Penderita disleksia dapat diketahui tanda-tandanya sedari mereka memasuki usia awal sekolah. Biasanya mereka mengalami kesulitan dalam berbicara, memproses informasi yang didengar, mengeja kata, menulis, mengkoordinasikan gerak motorik tubuh. Kesulitan tersebut membuat kepribadian orang dengan disleksia menjadi seseorang yang tertutup, menjauhi keramaian dan kurangnya kemampuan kognitif memproses pembelajaran.
Mengatasi Disleksia
Meskipun disleksia tidak dapat disembuhkan, namun kesulitan memproses informasi dapat direduksi dengan penanganan yang tepat. Dukungan dari orangtua, kerabat dan sahabat mutlak diperlukan agar orang dengan disleksia dapat keluar dari masalah tersebut dan menjalani kehidupan yang berkualitas baik. Dukungan tersebut dapat berupa mendiskusikan masalah disleksia kepada psikolog, pemberian latihan baca ringan dan tidak mengucilkan orang dengan disleksia agar mereka mendapatkan perasaan terkucil dari kehidupan lingkungan sekitar.
Referensi: